Kunjungan Delegasi Leiden University Medical Center ke UPI: Langkah Baru dalam Kerja Sama Pendidikan dan Riset Internasional

Kunjungan Delegasi Leiden University Medical Center ke UPI: Langkah Baru dalam Kerja Sama Pendidikan dan Riset Internasional

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menerima kunjungan penting dari delegasi Leiden University Medical Center (LUMC), Belanda, pada Senin, 30 September 2024, bertempat di Ruang Rapat Partere, Gedung Bumi Siliwangi. Kunjungan ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama internasional dalam bidang pendidikan, riset, dan pengembangan layanan kesehatan.

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting di lingkungan UPI, termasuk Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Wakil Rektor Bidang Riset, Usaha, dan Kerja Sama, serta Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Kedokteran. Turut hadir juga Direktur Direktorat Pendidikan, Direktur Direktorat Urusan Internasional, dan Kepala Hubungan Masyarakat UPI, dan dilanjutkan ke Fakultas Kedokteran untuk melihat fasilitas/sarana yang dimiliki oleh FK UPI.

Dalam pertemuan tersebut, Prof. Hangendoorn dari Leiden University Medical Center menyampaikan sejumlah pesan utama, antara lain:

  1. Interaksi dengan Fakultas Lain – Kolaborasi lintas fakultas akan memperkaya ilmu pengetahuan dan mendorong inovasi dalam riset interdisipliner di UPI.
  2. Akses Terbuka ke Ilmu Pengetahuan (Open Sciences) – Pentingnya memperluas akses ke sumber-sumber ilmiah secara terbuka agar mahasiswa dan peneliti dapat lebih mudah mendapatkan informasi dan pengetahuan terbaru.
  3. Algoritma Akses Sumber Belajar – Prof. Hangendoorn menekankan pentingnya pembelajaran berbasis algoritma dalam mengakses sumber-sumber pendidikan, untuk memastikan proses belajar yang lebih efisien dan terarah.
  4. Kolaborasi dengan Industri – Kolaborasi dengan sektor industri menjadi prioritas untuk memastikan bahwa pendidikan dan riset memiliki relevansi praktis dan dapat memberikan dampak nyata di masyarakat.
  5. Keselarasan Internasional – UPI diharapkan terus berupaya menjaga keselarasan dengan standar internasional dalam berbagai aspek pendidikan dan riset, guna meningkatkan daya saing global.
  6. Kriteria Input yang Ketat – Prof. Hangendoorn menggarisbawahi pentingnya seleksi yang ketat dalam menerima mahasiswa untuk memastikan kualitas lulusan yang unggul.
  7. Pengembangan Program Magister Spesialisasi – Ia juga mendorong pengembangan program magister spesialisasi yang lebih terfokus pada bidang-bidang penting, serta pembentukan program Bachelor-Masters yang mirip dengan sistem yang diterapkan di Universitas Indonesia bekerja sama dengan Leiden.

Selain itu, Prof. Hangendoorn menekankan bahwa “Scientific hallmark” atau tonggak ilmiah dari suatu institusi harus dibentuk melalui langkah-langkah konkret dan terarah. Ini akan menjadi fondasi dalam membangun reputasi akademik yang kuat di kancah internasional.

Rektor UPI, M. Solehuddin, menyampaikan harapan besar terhadap hasil kunjungan ini, khususnya dalam rangka memperkuat jejaring internasional UPI dan LUMC. Pertemuan ini menjadi langkah strategis dalam mendukung visi UPI sebagai universitas yang unggul dan inovatif, baik di tingkat nasional maupun global.

Kontributor : Humas FK UPI

Skip to content